Siap Kerja  

Langkah-Langkah untuk Menyusun Portofolio dan Tips Tambahan

Cara Menyusun Portfolio

Tahukah kamu kalau ada satu hal penting yang sering disepelekan oleh Pelamar ketika melamar sebuah pekerjaan? Yup! Apalagi kalau bukan portofolio.

 

Padahal selain resume atau CV, hal ini juga penting untuk mendukung kandidat agar dilirik oleh HR atau Recruiter. Lantas bagaimana, sih, cara menyusun portofolio dengan baik dan benar? 

 

Nah, kali ini, Kelas.com akan mengupas tuntas terkait topik ini, mulai dari pengertian hingga tips membuatnya. So, buat kamu yang penasaran atau mungkin akan melamar kerja dalam waktu dekat-dekat ini, ada baiknya simak dulu artikel berikut ini.  

 

So, ga usah berlama-lama, langsung saja ke pembahasannya di bawah ini, ya

 

Apa itu Portofolio? 

Sebelum lanjut ke pembahasan lebih kompleks, ada baiknya jika kamu memahami terlebih dahulu pengertian dari istilah ini. Portofolio atau portfolio adalah sebuah cara untuk mendokumentasikan hasil kerja atau hasil karya seseorang. 

 

Sehingga, seseorang dapat dengan mudah menunjukkan keterampilan atau keahliannya pada bidang tertentu kepada Recruiter. Biasanya, portofolio ini banyak digunakan untuk bidang pekerjaan yang related dengan seni, desain, teknologi, atau sastra. 

 

Namun, tidak menutup kemungkinan dapat digunakan untuk melamar pekerjaan di bidang lainnya. Berbeda dengan resume atau CV, portfolio tidak ada template atau ketentuan khusus, jadi susunannya bisa berbeda antara satu orang dengan lainnya. 

 

Kenapa Portofolio itu Penting? 

 

Langkah Menyusun Portofolio

Sumber: Freepik

 

Karena sering tak diwajibkan saat melamar kerja, maka tidak heran jika banyak yang meremehkan dan menyepelekan pentingnya dokumen ini. Lantas mengapa, sih, portofolio itu penting dilampirkan saat melamar kerja? 

 

Faktanya, Recruiter dalam sehari bisa menerima 100+ lamaran masuk dari setiap lowongan kerja yang di-posting, baik melalui medsos atau website karier. Masih menurut sumber yang sama, 95% lamaran tersebut tidak berhasil menarik perhatian Recruiter. 

 

Nah, lantas bagaimana caranya agar bisa stand out dari pelamar lain dan bisa dilirik oleh Recruiter? Yup! Kamu bisa menarik perhatian Recruiter menggunakan media portfolio yang telah disusun dengan menarik sebelumnya. 

 

Di situ kamu bisa menunjukkan serta meng-highlight kemampuanmu kepada Recruiter dengan melampirkan bukti nyata hasil karyamu. Kamu tidak perlu bercerita atau mendeskripsikan, cukup tunjukkan hasil karya yang telah kamu buat sebelumnya. 

 

Cara ini terbukti ampuh, karena menurut survei Hover Blog, sebanyak 71% Recruiter menyatakan bahwa kualitas portofolio mempengaruhi lolos atau tidaknya seorang kandidat. Maka dari itu, wajib hukumnya untuk submit portfolio kedepannya, ya!

 

Benefit Portofolio

Setelah memahami betapa pentingnya dokumen ini, selanjutnya mari bahas manfaatnya. Berikut beberapa manfaat atau benefit menyusun portfolio yang perlu kamu ketahui. 

Dokumentasi

Manfaat pertama yaitu sebagai media untuk mendokumentasikan hasil pekerjaan seseorang dari masa ke masa. Proses dokumentasi ini penting, sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan, seperti saat akan melamar kerja dapat dengan mudah digunakan. 

Evaluasi 

Next, portofolio juga bisa digunakan sebagai bahan evaluasi atau refleksi diri seseorang. Karena portofolio disusun secara urut dari masa ke masa, maka seseorang dapat dengan mudah melihat perkembangan sekaligus kekurangan dari hasil karyanya.

Networking

Portofolio juga bisa digunakan sebagai media untuk menjalin networking, khususnya jika memiliki ketertarikan di bidang yang sama. Dengan menunjukkan hasil pekerjaan seseorang, maka dapat dilihat minat dan ketertarikan orang tersebut.

Identitas

Terakhir, portfolio juga bisa menunjukkan ciri atau identitas seseorang secara profesional. Oleh karena itu, seorang Recruiter bisa dengan mudah menilai kemampuan seseorang hanya dari portofolionya.  

 

Hal-Hal yang Dicantumkan dalam Portofolio

Berbeda dengan resume atau CV, portfolio tidak memiliki template khusus untuk membuatnya. Namun, berikut ini terdapat beberapa hal penting untuk dicantumkan dalam portofolio agar lamaranmu dilirik oleh Recruiter. 

Career Summary

Hal pertama yang perlu dicantumkan pada portfolio-mu yaitu career summary atau deskripsi singkat tentang bidang kariermu. Career summary ini biasanya singkat, hanya terdiri dari 5-7 kalimat, namun sudah bisa menggambarkan perjalanan kariermu dari waktu ke waktu. 

Biografi Singkat

Next, kamu bisa cantumkan biografi singkat tentang dirimu, tujuannya untuk memperkenalkan dirimu kepada Recruiter. Biografi yang baik biasanya tidak perlu panjang lebar, tapi bisa meninggalkan kesan unik atau mendalam bagi pembaca. 

Skills 

Hal selanjutnya ini tidak boleh terlewatkan untuk dicantumkan yakni skill atau keterampilan yang kamu miliki. Pastikan kamu mencantumkan semua skill atau kemampuan yang relevan dengan posisi yang sedang di-apply

Achievement 

Selain skill, kamu juga bisa mencantumkan achievement atau pencapaianmu selama berkarier. Pencapaian sekecil apapun boleh banget kamu cantumkan di portofolio, misalnya karyawan terbaik bulan X atau penjualan terbanyak minggu ke-X.

Contoh Hasil Kerjamu

Hal selanjutnya yang perlu kamu cantumkan yaitu contoh-contoh hasil karya atau hasil kerjamu selama berkarier. Tidak perlu semua dicantumkan, pilih yang terbaik saja. Bagi fresh graduate, bisa cantumkan karya selama kuliah, internship, atau freelance, ya.  

Sertifikasi

Jika ada pencapaian, maka kamu juga bisa cantumkan penghargaanmu, terutama yang relevan dengan lowongan tersebut. Selain sertifikat penghargaan, kamu juga bisa cantumkan sertifikat training atau pelatihan karier di bidang tertentu. 

References/Testimonials

Terakhir, jangan lupa untuk cantumkan references atau testimonials dari beberapa orang yang pernah bekerjasama denganmu, misalnya Client, Atasan, atau Kolega. Jadi, orang tersebut akan memberikan pernyataan positif terkait keterampilan, kekuatan, dan pencapaianmu saat bekerja. 

 

 

Baca juga:

 

Jenis-Jenis Portofolio

Mungkin masih banyak yang tidak tahu jika portofolio itu memiliki beberapa jenis. Nah, agar lebih paham serta tidak salah lagi, berikut beberapa jenis portofolio yang populer dan sering digunakan. 

Student Portfolio

Jenis pertama ada student portfolio, seperti namanya jenis ini dikhususkan untuk menggambarkan perkembangan nilai, skill, dan pencapaian Pelajar. Biasanya jenis ini dibutuhkan untuk hal-hal akademis, misalnya pendaftaran beasiswa atau masuk perguruan tinggi. 

Professional Portfolio 

Jenis selanjutnya ini yang paling dikenal dan sering digunakan, yakni professional portfolio. Sesuai namanya, jenis ini berisi pencapaian, skill, perkembangan karier seseorang secara profesional. Biasanya jenis ini digunakan untuk melamar kerja. 

Photography Portfolio

Jenis selanjutnya ini digunakan untuk mendokumentasikan hasil foto seorang Fotografer atau disebut dengan photography portfolio. Jenis ini biasanya digunakan untuk menggambarkan gaya atau teknik yang menjadi ciri khas Fotografer tersebut.

Graphic Designer Portfolio 

Next, ada design graphic portfolio, yang berisi hasil karya terbaik dari Graphic Designer. Mirip dengan jenis sebelumnya, jenis ini digunakan untuk menunjukkan gaya atau personality melalui hasil desain yang sudah dikerjakan oleh Graphic Designer. Biasanya jenis ini digunakan ketika akan pitching ke calon Client. 

Business Portfolio 

Terakhir, ada business portfolio atau sebuah dokumen yang berisi informasi-informasi penting sebuah perusahaan, misalnya visi, misi, total aset, dan saham. Jenis ini biasanya digunakan oleh top-level management untuk melihat keadaan atau gambaran perusahaan ketika akan membuat keputusan.

 

Langkah Menyusun Portofolio

 

Cara Membuat Portofolio

Sumber: re.myportfolio.com

 

Walaupun terlihat mudah, namun ternyata masih banyak yang bingung harus mulai dari mana ketika akan membuat portofolio. Nah, agar tidak bingung, berikut dijelaskan langkah-langkah penyusunan portfolio secara baik dan benar. 

Menyiapkan Materi

Langkah pertama yang harus kamu lakukan yaitu siapkan materi untuk menyusun portofolio, misalnya resume, hasil karya, achievement, daftar skill, serta sertifikat. Pilih materi yang terbaik dan relevan dengan posisi yang akan dilamar. 

Penyusunan Materi

Setelah materi terkumpul, maka langkah kedua yaitu menyusun atau mengatur materi-materi tersebut, tujuannya agar pembaca bisa membacanya dengan mudah. Kamu bisa menyusunnya sesuai dengan urutan waktu, misal dari yang terbaru lalu mundur ke belakang. 

Editing

Setelah rancangan materinya siap, langkah selanjutnya yakni editing. Tujuannya untuk mempercantik tampilan visualnya agar menarik. Kamu tidak perlu terlalu banyak menambahkan hiasan, cukup sesuaikan dengan gaya, teknik, dan personality-mu. 

Kustomisasi

Karena penyusunan portofolio itu tidak ada template khusus, maka kamu bisa lakukan kustomisasi, untuk menyesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Misalnya kamu melamar posisi Front-End Developer, maka cukup fokuskan pada proyek-proyek yang related dengan front-end development.

Review 

Langkah terakhir sebelum submit yaitu review atau cek sekali lagi draft tersebut, pastikan tidak ada kesalahan penulisan atau grammatical error. Karena kesalahan sedikit itu bisa berakibat fatal di mata Recruiter, lho

 

Tips Tambahan saat Menyusun Portofolio 

Gimana, mudah bukan langkah penyusunan portofolio? Nah, supaya lebih semangat, berikut disajikan beberapa tips menyusun portfolio agar dilirik Recruiter! 

Perhatikan Susunan Materinya

Tips pertama saat kamu menyusun portofolio yaitu perhatikan susunan materinya. Letakkan materi yang ingin kamu highlight di bagian awal, sehingga Recruiter mudah untuk melihatnya. 

Go Digital

Saat ini hampir semua loker berbentuk online, sehingga berkas lamaran juga otomatis dikirimkan via online. Maka tidak ada salahnya kamu membuat portofolionya juga dalam bentuk digital. Selain itu, proses update akan lebih mudah jika dalam bentuk digital. 

Update Secara Berkala

Tips ketiga, jangan lupa untuk update portofoliomu secara berkala, misalnya 6 bulan sekali atau setahun sekali. Selain menambahkan materi terbaru, kamu juga boleh banget menghapus materi outdated atau yang tidak relevan lagi dengan kariermu. 

Lakukan Kurasi

Tips terakhir ini masih berhubungan dengan tips sebelumnya, yaitu lakukan kurasi terhadap materi yang akan dimasukkan ke portofolio. Pastikan materi tersebut merupakan materi terbaik dan bisa menonjolkan kemampuan serta kekuatanmu di depan Recruiter. 

 

#BelajarLebihMudah untuk Mempersiapkan Karier bersama Kelas.com

Well, itu tadi beberapa tips menyusun portfolio secara baik dan benar. Sebetulnya, selain topik ini, masih banyak topik lain yang perlu kamu pahami sebelum memasuki dunia kerja. 

 

Oleh karena itu, Kelas.com siapkan banyak sekali Kelas Persiapan Karier untuk kamu yang akan memasuki dunia kerja. Pilihannya ada beragam, jadi, bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan atau keperluanmu. 

 

So, tunggu apalagi, yuk, daftarkan dirimu dan siapkan karier suksesmu mulai dari sekarang bersama Kelas.com! 

Rekomendasi Kelas Terbaik

Bagikan Artikel ini:

Icon Chatbot